INDONESIATREN - Kehadiran Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) memang bisa memperkuat konektivitas wilayah tersebut.
Namun, aktivasinya tidak mulus. Pasalnya, LRT mengalami sejumlah permasalahan dan kendala.
Di antaranya, roda LRT mengalami korosi alias aus.
Tentunya, hal itu menjadi perhatian serius Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Guna mengatasi permasalahan itu, DJKA Kemenhub menyiapkan sebuah cara.
Informasinya, sebagai upaya untuk mengatasi kendala dan permasalahan LRT Jabodebek, DJKA Kemenhub menjalin kerja sama dengan Systra, sebuah korporasi jasa konsultan internasional.
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Menggila, Volume Penumpangnya Melebihi 350 Ribu Orang
MIsinya, menelusuri penyebabk terjadinya kendala-kendala pada LRT Jabodebek. Selain itu, juga agar pelayanan kembali normal secara lebih cepat.
Risal Wasal, Direktur Jenderal DJKA Kemenhub, mengemukakan, bersama Systra, pihaknya fokus pada penanganan permasalahan dan kendala LRT Jabodebek.
Pola penanganannya, ungkap dia, saat ini, pada fase pembubutan dan perbaikan roda LRT Jabodebek.
Upaya lainnya, tambah dia, memperhalus permukaan rel LRT. Juga, kta dia, melalui pelumasan, yakni menuangkan lubricant pada jalur rel LRT Jabodebek.
Baca juga: Seriusi Ekonomi Hijau, bank bjb Punya Produk Investasi Menarik: Sukuk ST011
Berdasarkan upaya-upaya itu, Risal Wasal mengklaim pihaknya tidak menemukan keausan pada bagian roda trainset LRT Jabodebek yang aktif melayani publik.
"Artinya, LRT Jabodebek yang saat ini aktif, dalam kondisi aman," tegas dia.
Korosi pada roda, tuturnya, sejatinya, juga terjadi di beberapa negara, di antaranya Yunani. Cara penanganannya, imbuh dia, sama dengan yang pihaknya lakukan. (*)