Panbers

Kantungi Izin Operasional, BBN Airlines Hadir, Jalur Penerbangan Indonesia Makin Ramai

Senin, 20 Nov 2023 11:47
    Bagikan  
Kantungi Izin Operasional, BBN Airlines Hadir, Jalur Penerbangan Indonesia Makin Ramai
X / Twiiter

BBN Airlines segera semarakkan dunia penerbangan Indonesia.

INDONESIATREN - Indonesia memang seksi bagi para pelaku bisnis. Satu di antaranya, sektor transportasi udara.

Buktinya, dunia penerbangan Indonesia semakin riuh seiring dengan hadirnya maskapai penerbangan baru, BlueBird Nordic (BBN) Airlines.

Setelah pada Agustus 2023 memperoleh Air Operator Certificate (AOC) alias izin komersial, BBN Airlines segera mengarungi angkasa bumi Nusantara.

Rencananya, BBN Airlines mengaktifkan rute penerbangan domestik dan internasional. Kabarnya, agar operasionalnya optimal, saat ini, BBN Airlines Indonesia memiliki enam armada pesawat.

Baca juga: Rupiah Perkasa Berkat Neraca Perdagangan yang Menggeliat

Dalam keterangannya, Martynas Grigas, Chairman BBN Airlines Indonesia, mengemukakan, pihaknya sangat serius menggarap pasar Indonesia.

Pasalnya, hingga 2027, ungkap dia, pihaknya mencanangkan aktivasi 40 armada pesawat.

Empat pesawat yang hadir pada tahap awal maskapai tersebut, kata dia, tiga di antaranya, yakni B 737-800 NG yang pemanfaatannya untuk commercial flight alias penumpang.

Satu unit lainnya, katanya, yaitu B737-800 BCF, yang pemanfaatannya khusus pada pelayanan kargo.

Baca juga: Awas, Ada Penipuan Tiket Whoosh, Ini Imbauan KCIC kepada Masyarakat

Setibanya di Indonesia, keempat Boeing itu segera melakoni redelivery check. Hanggar FL Technics Indonesia menjadi lokasinya.

Martynas Grigas menyampaikan, ada beberapa pola pelayanan commercial flight yang pihaknya aktifkan di Indonesia. Yakni chartered flight, Aircraft, Crew, Maintenance, and Insurance (ACMI), dan regular flight.

"Rutenya domestik dan internasional," terangnya, Senin 20 November 2023.

Pada sisi lain, Martynas Grigas mengaku menerima banyak permintaan setelah terbitnya izin komersial. Di antaranya, ungkapnya, permintaan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Baca juga: LRT Bermasalah? Kemenhub Turun Tangan, Seperti Ini Cara Mengatasinya

Permintaan itu berupa pengiriman 20 ton material rehabilitasi Bandara Internasional Port Vila Vanuatu. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News