INDONESIATREN - Selama beberapa hari terakhir pada pekan ini, rupiah benar-benar menunjukkan keperasaannya. Terbukti, tadi petang, rupiah kembali bergeliat.
Pada pentupan transaksi antar-bank, Selaas 21 November 2023 petang, rupiah menggeliat lagi. Posisinya, menjadi Rp 15.440 per dolar Amerika Serikat (AS).
Geliat itu membuat posisi rupiah kali ini lebih kokoh lima poin daripada sebelumnya. Yaitu Rp 15.445 per dolar AS
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, dalam keterangannya, Selasa 21 November 2023, berpendapat, pergerakan positif rupiah berkat pergerakan positif Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode triwulan III 2023.
Baca juga: Hasil Lelang Enam seri SBSN Membuat Pemerintah Raup Cuan Rp 9,7 Triliun
Pergerakan positif NPI itu, tuturnya, menunjukkan bahwa defisit perdagangan Indonesia berada pada level 1,5 miliar dolar AS, lebih rendah daripada triwulan II 2023, yakni 7,4 miliar dolar AS.
Berkurangnya defisit perdagangan Indonesia itu, jelasnya, dipengaruhi oleh perkembangan finansial juga positif.
Di antaranya, ucap dia, posisi cadangan devisa nasional pada September 2023 yang angkanya 134,9 miliar dolar AS.
Faktor lainnya, tambah dia, yakni suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentra AS, yang mahal dan berada pada puncaknya.
Baca juga: Bank Indonesia Isyaratkan Penyaluran Kredit Perbankan Terus Bergairah
Tidak itu saja, lemahnya pergerakan data inflasi AS juga memicu bergeliatnya rupiah.
Perkembangan inflasi AS itu pula yang memicu suku bunga The Fed menjadi mahal. (*)