INDONESIATREN.COM - Memilih obat anti nyamuk bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penggunaan obat anti nyamuk bayi tetap efektif dan nyaman bagi bayi.
Bayi mungkin mengalami gejala yang lebih parah jika mereka digigit nyamuk, dan juga bisa membawa banyak penyakit, seperti demam berdarah, chikungunya, dan malaria.
Satu di antara cara mencegah penyakit itu untuk tidak menyerang bayi adalah dengan menggunakan anti nyamuk bayi.
Baca juga: Cari HP Terbaru? Intip Spesifikasi HP Vivo Y27s, Cocok Jadi Pilihan, Harganya Cuma Segini
Namun, hati-hati dalam memilih obat anti nyamuk untuk bayi, karena dapat mengakibatkan masalah pada bayi. Berikut saran obat anti nyamuk untuk bayi yang dilansir dari situs resmi ibupedia.
1. Pilih anti nyamuk berbentuk lotion
Beberapa jenis obat anti nyamuk bayi tersedia untuk dibeli, termasuk obat nyamuk bakar, semprotan nyamuk, dan lotion anti nyamuk.
Namun, jangan menggunakan obat nyamuk bakar dan semprotan nyamuk, karena obat tersebut mengandung zat kimia yang lebih berbahaya meskipun tujuannya adalah untuk menghilangkan nyamuk.
Obat nyamuk ini dapat merusak sistem pernapasan bayi, menyebabkan sesak napas dan keracunan.
Baca juga: Hati-Hati Salah Pasang Kabel Jumper Mobil, Bisa Bikin Komponen Terbakar!
Oleh karena itu, pilihlah lotion anti nyamuk yang direkomendasikan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Badan Perlindungan Lingkungan.
Mereka juga menyatakan bahwa penggunaan lotion anti nyamuk ini aman bagi bayi yang berusia lebih dari dua bulan.
2. Aplikasikan secukupnya
Untuk menjaga kulit bayi tetap nyaman, gunakan lotion anti nyamuk seperlunya saja.
Oleskan lotion secara merata dan tidak terlalu banyak ke telapak tangan, wajah, atau area sensitif lainnya.
Baca juga: Belum ke Sukabumi Jika Belum ke Selabintana: Ini Sejarah dan Asal-usul Namanya
Obat anti nyamuk ini bekerja lebih baik untuk menghalangi nyamuk dan dapat mengulanginya beberapa kali sehari saat diperlukan.
3. Kandungan obat dalam anti nyamuk bayi harus aman
Obat anti nyamuk bayi biasanya mengandung zat aktif yang paling umum, diethyltoluamide atau DEET, yang dianggap paling efektif untuk melawan nyamuk yang hinggap di kulit.
Namun, obat anti nyamuk bayi yang mengandung DEET sebanyak 30 persen tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah dua bulan, dan picaridin juga tidak boleh diberikan kepada bayi berusia kurang dari dua bulan.
Kita harus memilih obat anti nyamuk bayi yang mengandung DEET tidak lebih dari 10 persen. Saran saya, coba berikan obat ini tiga kali sehari. Ini akan lebih efektif dan aman bagi bayi.
Baca juga: Apa Itu Diesel Runaway? Begini Cara Mengatasinya Kalau Mau Selamat di Jalan
4. Jangan memakaikan anti nyamuk bayi ke tangan bayi
Obat anti nyamuk ini memiliki kandungan yang beracun jika ditelan, meskipun ditulis untuk bayi.
Kita tahu bahwa bayi suka memasukkan tangannya ke mulutnya, dan itu bisa sangat berbahaya jika bayi menelan kandungannya. Jadi, jangan gunakan obat anti nyamuk bayi di telapak tangan bayi.
5. Segera hentikan pemakaian anti nyamuk saat bayi menunjukkan reaksi alergi
Beberapa bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada obat anti nyamuk bayi.
Segera hentikan pemakaian dan pergi ke dokter jika bayi mengalami hal ini.
Pandailah dalam memilih obat anti nyamuk untuk bayi Anda. (*)