INDONESIATREN.COM - Menteri luar negeri Turki Hakan Fidan menyatakan keprihatinannya terhadap kepemilikan senjata nuklir Israel.
Menurut Hakan Fidan, kepemilikan senjata nuklir yang dimiliki oleh Israel secara terus-menerus akan menjadi ajang perlombaan senjata nuklir.
Dikutip dari midleeastmonitor, ia menyebut perlombaan yang tidak menguntungkan ini akan mengarah pada situasi mengkhawatirkan pada tingkat dunia.
"Kepemilikan senjata nuklir oleh Israel, ditambah dengan kegagalan denuklirisasi di wilayah tersebut, akan meningkatkan perlombaan senjata nuklir, yang mengarah pada peningkatan nuklirisasi di wilayah tersebut. Ini bukan situasi yang menguntungkan baik bagi kawasan ini maupun dunia," kata Fidan dalam wawancara dengan Al Jazeera.
"Kepemilikan senjata nuklir oleh Israel telah menjadi rahasia yang diketahui namun tidak diakui selama bertahun-tahun -- sebuah fakta yang diketahui semua orang namun tidak ada yang mengakuinya."
"Kami melihat bahwa Israel telah mengembangkan kemampuan nuklirnya dengan tidak menjadi pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, dan kami juga mengetahui bahwa Israel telah menerima dukungan yang signifikan baik dari AS maupun Eropa dalam hal ini. Jadi, ini bukan rahasia," dia berkata.
Menteri turki ini menekankan bahwa denuklirisasi menyeluruh di wilayah atau negara lain diperlukan untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan mereka.
Dan dia menekankan betapa pentingnya mencari solusi untuk masalah strategis yang signifikan ini.
Baca juga: Konflik di Gaza Tak jadi Dampak, UEA Tetap Pertahankan Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Penggunaan teknologi nuklir menurutnya membawa risiko dan tantangan, salah satunya adalah kecelakaan nuklir, yang dapat menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Selain itu, limbah radioaktif yang dihasilkan oleh teknologi nuklir memerlukan manajemen yang cermat dan jangka panjang untuk menghindari dampak buruk pada manusia dan lingkungan.
Selain itu, pengembangan teknologi nuklir dapat menyebabkan ketidakpastian keamanan internasional, terutama terkait dengan penyebaran senjata nuklir.
Perdebatan tentang kebijakan energi nuklir dan penggunaan bahan bakar nuklir juga dapat menyebabkan konflik di antara negara-negara dan masyarakat.