INDONESIATREN - Guna mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrim pada periode Natal-Tahun Baru (Nataru) 2023-2024, ternyata, Badan Meteorologi-Klimatologi-Geofisika (BMKG) punya sebuah rencana.
Seperti apa bentuknya?
Agar kondisi cuaca pada periode Nataru 2023-2024 tetap aman, BMKG memodifikasi cuaca melalui penerapan teknologi.
Mengutip beberapa sumber, Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menyatakan, modifikasi teknologi cuaca pada Nataru 2023-2024 bukanlah yang pertama kalinya pihaknya lakukan.
Baca juga: Sambut Nataru 2023-2024, Kementerian PUPR Aktifkan Beberapa Ruas TOL, Ini Daftarnya
"Tahun lalu (Nataru 2022-2023), kami pun melakukan modifikasi cuaca," tegasnya.
Tujuan modifikasi cuaca itu, terang dia, agar jalur-jalur padat dan berbagai wilayah, khususnya, destinasi wisata tetap kondusif saat Nataru 2023-2024.
Modifikasi cuaca itu, ungkap dia, hasil kolaborasi jajarannya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Prediksinya, lanjut dia, ada beberapa zona di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Halmahera dan Papua yang berintensitas hujan deras pada periode 17-24 Desember 2023.
Baca juga: Jelang Nataru 2023-2024: Jabar Masuk Empat Besar Titik Asal Mobilitas Massa
Begitu juga dengan pasca-Natal 2023, yaitu 25 Desember 2023-1 Januari 2024 dan 2-8 Januari 2024. beberapa wilayah, kata dia, pun berintensitas hujan deras.
Pihaknya memprediksi, puncak musim hujan di beberapa wilayah tanah air yaitu Januari 2024. Akan tetapi, tambah dia, di beberapa wilayah Indonesia lainnya, Desember 2023 menjadi puncak musim hujan. (*)