INDONESIATREN - Bergulirnya program Net Zero Emision (NZE) di berbagai negara menyebabkan para produsen otomotif global beramai-ramai melakukan konversi produk.
Secara bertahap, para produsen mengonversi produknya, yang selama beberapa dekade terakhir, bersistem Internal Combusted Engine (ICE) atau pembakaran internal alias berbahan bakar minyak, menjadi elektrik.
Perubahan dan transformasi itu pun menjalar pada seluruh Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia. Satu di antaranya, APM Daihatsu Motor Company, yakni PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Informasinya, demi terakselerasinya elektrifikasi di Indonesia, PT ADM menyiapkan sebuah rencana akbar. Yakni, membangun manufaktur Electric Vehicle (EV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Baca juga: Kendalikan Harga Beras Premium, Bulog Lakukan Hak Ini, Seperti Apa Caranya?
Rencananya, aktivasi manufaktur PT ADM untuk memproduksi EV dan HEV pada 2024.
Edward P Napitupulu, Head, Corporate Planning & Communication Division Head PT ADM, mengakui bahwa anak usaha PT Astra International Tbk ini belum merilis dan memasarkan produk berbasis listrik.
Namun, lanjut dia, pada agenda Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Indonesia International Auto Show (GIIAS), pihaknya memperkenalkan produk berbasis elektrik.
Baca juga: Bagi Jabar , GIIAS Bandung 2023 Bisa Jadi Pelecut Pajak
Yaitu, sebutnya, Daihatsu Ayla EV dan Daihatsu Vizion-F.
Meski berencana menyiapkan manufaktur untuk memproduksi EV dan HEV, Edward P Napitupulu masih merahasiakan realisasi kehadiran EV brand Daihatsu.
Alasannya, kilah dia, fokus jajarannya saat ini, yakni menggarap beberapa pasar andalan. Yaitu, sebutnya, The First Time Buyer, Low Cost Green Car (LCGC), Multi Purpose Vehicle (MPV), dan Commercial Vehicle (CV). (*)