INDONESIATREN - Ada momen-momen tertentu yang membuat terjadinya pertambahan mobilitas massa. Yakni momen mudik Idul Fitri dan Natal-Tahun Baru (Nataru).
Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan, pada momen Nataru 2023-2024, mobilitas massa mencapai ratusan juta orang.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub), Senin 20 November 2023, memprediksi mobilitas massa Nataru 2023-2024 jauh lebih banyak daripada momen sama tahun lalu.
Pada Nataru 2022-2023, sebut Budi Karya Sumadi, pergerakan massa sebanyak 44,17 juta orang. Tahun ini, sambungnya, perkiraannya 107,63 juta orang atau bertambah 143,65 persen.
Baca juga: Tahun Depan, OJK Punya Modal Berlimpah, Penerimaannya Triliunan Rupiah
Berdasarkan survey, kata Budi Karya Sumadi, mayoritas, pergerakan massa pada momen Nataru 2023-2024 adalah untuk berlibur.
Tujuan terfavorit, jelasnya, yakni sekitar 45,2 persen, yakni destinasi wisata. Sebanyak 30,1 persen, lanjutnya, masyarakat memanfaatkan Nataru 2023-2024 untuk pulang kampung.
"Sisanya, sekitar 18,9 persen, untuk merayakan Nataru 2023-2024 di kampungnya masing-masing," ucap Budi Karya Sumadi.
Pada Nataru 2023-2024, Budi Karya Sumadi menuturkan, perkiraannya, kendaraan pribadi menjadi transportasi terfavorit, yaitu 35,5 persen atau sekitar 39,9 juta orang.
Baca juga: Kantungi Izin Operasional, BBN Airlines Hadir, Jalur Penerbangan Indonesia Makin Ramai
Sebanyak 20,1 juta orang, tambahnya, bepergian saat Nataru 2023-2024 menggunakan sepeda motor.
Sedangkan pada moda transportasi publik, ungkapnya, kereta menjadi yang paling digandrungi masyarakat, yakni sekitar 14,79 juta orang atau setara 13,1 persen.
"Lalu, pada Nataru 2023-2024, sekitar 13,38 juta orang atau 11,9 persen bepergian menggunakan pesawat," tukasnya.
Kemudian, imbuh dia, sebanyak 12,2 juta orang memanfaatkan moda transportasi bus untuk bepergian selama momen Nataru 2023-2024.
Baca juga: Elf Terhantam Kereta, 11 Orang Tewas, Lokasinya Perlintasan Sebidang Tidak Berpintu
"Kapal penyeberangan dan kapal laut, masing-masing sekitar 6,7 juta serta 3,8 juta orang," sebutnya. (*)