Forjukafi dan PBNU Bahas Isu Strategis Untuk Perkuat Literasi Wakaf

Rabu, 27 Mar 2024 19:09
    Bagikan  
Forjukafi dan PBNU Bahas Isu Strategis Untuk Perkuat Literasi Wakaf

INDONESIATREN.COM - Ketua Umum Forum Jurnalis Zakat dan Wakaf Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi bertemu dan silaturrahim dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf pada Kamis (21/3/2024) di Kantor PBNU, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Forjukafi dan Gus Yahya membahas isu strategis terkait wakaf. Gus Yahya juga memberikan masukan agar peran wakaf ditingkatkan melalui peningkatan peran Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Wahyu mengatakan, berawal dari kepedulian insan pers terhadap perkembangan wakaf di Indonesia maka dibuat suatu wadah bernama Forjukafi.

Peningkatan peran wakaf di Indonesia sangat penting, karena melalui wakaf produktif bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Sembuhkan Banyak Pasien Kanker Dan Tumor, Klinik Ini Buka Layanan Akupunktur Bagi Penderita Berbagai Penyakit

Bahkan, dikatakan Wahyu, hasil wakaf produktif jika dimanajemen dan disalurkan dengan baik bisa membantu mengentaskan kemiskinan.

"Namun, literasi wakaf masyarakat harus ditingkatkan terlebih dahulu," kata Wahyu dalam pertemuan dengan Gus Yahya di PBNU, Kamis (21/3/2024).

Ketua Umum Forjukafi ini menjelaskan, wakaf bukan sekedar masjid, madrasah dan makam yang biasa dikenal sebagai 3M. Saat ini wakaf sudah berkembang sehingga ada yang disebut wakaf produktif.

Menurutnya, yang perlu dikembangkan adalah wakaf produktif. Pokok wakafnya tetap aman dan terjaga, hasil atau keuntungan dari wakaf produktif itu yang bisa dibagikan ke mauquf alaih atau orang yang berhak menerima hasil wakaf itu.

Baca juga: Konvoi Berandalan Bermotor di Sukabumi Makin Meresahkan, Polisi: Tak Ada Ampun!

Bahkan hasil wakaf produktif bisa dipakai untuk membangun infrastuktur berupa fasilitas umum, misalnya Rumah Sakit (RS) untuk masyarakat dhuafa.

"Sehubungan peningkatan literasi masyarakat terhadap wakaf itu yang diperjuangkan para jurnalis yang tergabung di Forjukafi, supaya potensi wakaf di Tanah Air yang sangat luar bisa semakin terserap," ujar Wahyu.

Gus Yahya menyampaikan bahwa sangat setuju literasi masyarakat terkait wakaf harus ditingkatkan. Banyak pihak yang harus terlibat mengurus persoalan wakaf.

"Wakaf adalah amanah, pertanggungjawabannya ke Allah, jadi harus amanah dan profesional mengelolanya," ujar Gus Yahya.

Baca juga: Polisi Petakan Jalur Mudik Rawan Begal di Kabupaten Sukabumi

Gus Yahya juga mendukung adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mengurus atau mengelola wakaf yakni nadzhir.

Soal peningkatan kapasitas SDM nadzhir juga didukung Forjukafi, agar potensi wakaf yang besar bisa terserap dan manfaatnya semakin luas dirasakan oleh umat.

Ketum Forjukafi dalam pertemuan dengan Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) Forjukafi, Gus Idy Muzayyad dan Riyanto Wicaksono. Sementara, Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU, KH Amin Said Husni.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Ternyata, di Balik Kebugaran Fisik Pemain Timnas Indonesia, ada Choi Ju-Young, Siapa Dia?
MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 dengan Dalih Hak Siar, KPID Jabar: Boleh, Asal Tidak Dikomersilkan
Siswa Calon Polisi ini Punya Nama Unik: Real Madrid, ini Identitasnya
Gempa Sabtu Malam, 1 Rumah Warga di Desa Cidahu Sukabumi Roboh dan Tak Bisa Dihuni Lagi
Tampil Bagus di Piala Asia U-23 2024, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia Pujaan Gadis Sukabumi
Pakai Knalpot Brong, 29 Sepeda Motor Diamankan Polres Sukabumi Kota
Kelahiran Indonesia, Pesepakbola ini Malah Bela Qatar, dan Kini Gagal Ikut Piala Asia U-23 2024
Festival Silat Syawal, Ribuan Pesilat dan Pendekar Adu Ketangkasan di Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi
Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Terasa Hingga Sukabumi
Akhir Pekan di Pantai Citepus Palabuhanratu: Menikmati Debur Ombak dan Ikan Layur Bakar Pak Aji
Lama Sakit, Penyair Kelahiran Sukabumi Joko Pinurbo Meninggal Dunia
Vietnam Kalah 0-1 dari Irak, Indonesia Jadi Satu-Satunya Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-23 2024
18 Juni 1975, Saat Indonesia Terakhir Menang Atas Korsel, Usia STY Baru 4 Tahun
Reuni Akhir Pekan: Mau Obrolkan Kekonyolan Atau Pamer Kekayaan dan Jabatan?
Mengenal Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat “Angker” bagi Lawan-Lawan Timnas Indonesia
Lawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Indonesia Berkesempatan Balas Kekalahan di Asian Games 2023
SCG Borong Penghargaan di Ajang CSR Awards Jabar 2024
Lagi-lagi Paksa Minta Sumbangan ke Warga, Perempuan Diduga Pengemis Diamankan Polsek Baros Sukabumi
Kembali Bongkar Investasi Bodong Berkedok Koperasi, Polres Sukabumi Kota Tangkap Ketua Koperasi
Pilkada Kabupaten Sukabumi: Pencalonan Deden Deni Wahyudi Dinilai Tidak Beretika dan Langgar Moralitas