INDONESIATREN.COM - Duel maut antar-pelajar SMP di Kampung Babakan, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu pekan lalu, 4 Mei 2024, ternyata dibuat konten di media sosial. Seorang pelajar SMP dari wilayah Cikembar berinisial MPY, 13 tahun, tewas dalam peristiwa itu, akibat mengalami luka di kepala hingga kehabisan darah.
Sebagaimana terlihat di video berdurasi 35 detik yang sudah diamankan petugas Polres Sukabumi, awal duel bermula saat tiga pelajar yang memakai jaket biru, jaket kuning, dan kaos hitam, berjalan menghampiri kelompok korban. Pelajar di tengah yang memakai jaket kuning, terlihat membawa senjata tajam jenis clurit.
Di sisi berlawanan, korban yang memakai jaket hitam, terlihat membawa senjata tajam jenis golok. Kedua pelaku duel ini sama-sama memakai helm. Pada detik ke-24, korban terlihat berlari, namun dikejar oleh pelaku, hingga akhirnya terluka. Korban kemudian kehabisan darah dan meninggal dunia.
Baca juga: Marak Aksi Tawuran Pelajar di Sukabumi Dijadikan Konten Medsos, Polisi: Tidak Usah Diteruskan!
Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Pol. Aah Saepul Rohman, mengatakan, pihaknya akan mendalami motif pelaku melakukan duel untuk konten di media sosial. Sejauh ini, kata Aah, sudah ada delapan orang terduga pelaku yang diamankan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Sukabumi.
“Kita dalami dulu ya terkait video ini. Yang jelas, dalam perkara kasus duel pelajar SMP yang terjadi di Cikembar, kita telah mengamankan delapan orang pelaku, termasuk pelaku utama,” kata Aah.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, menambahkan, kronologi duel maut itu bermula dari aksi saling menantang melalui Instagram. Kemudian, tantangan itu disampaikan oleh alumni SMP kepada pelaku.
Baca juga: Duel Pelajar di Sukabumi, 1 Pelajar Berusia 13 Tahun Tewas
“Ada yang SMA (alumni SMP pelaku). Dia yang ngajakin adik-adiknya berantem. Alumni itu bilang, ‘Ieu tantangan, cokot moal.' (Ini ada tantangan, mau diambil nggak). Ya sudah, jadi, ambil. Terjadilah itu (duel),” ungkap Ali.
Ali mengatakan juga, baik pelajar SMP maupun pihak alumni yang mengajak melakukan duel, akan turut dijerat dalam perkara tersebut. Adapun pelaku utama adalah pelajar SMP berinisial MF, berusia 14 tahun.
“Jangan dibiarkan, biar kapok. Alumninya ada beberapa orang, ada yang nonton, ada yang ngajak. Itu kan diantar berantem-nya juga,” ujar Ali. (*)